Selasa, 15 Oktober 2013

Melirik Tempat Duduk Si Copywriter

Dear All,

Tahu tentang profesi Copywriter? Itu yang sedang kulajani sekarang. Pekerjaan ini terbilang santai, tapi sangat dinamis. Menantang, tapi menyenangkan. Berbeda jika aku bercerita masa lalu, yaitu profesi wartawan. Sama-sama dinamis, menantang, dan menyenangkan, tetapi tidak ada kata santai. Semua berpacu dengan waktu. Semuanya masih berbenang merah seputar dunia tulis-menulis.

Apa itu copywriter? Copywriter adalah profesi di lingkungan periklanan yang tugasnya menulis naskah iklan diberbagai media. Baik di media cetak  (koran, majalah, tabloid) maupun elektronik (televisi, radio), ataupun media cyber. Seorang copywriter berpasangan dengan Art Director (Penata Artistik), membuat sebuah konsep iklan. Atasan copywriter adalah Creative Diretor dan mereka di dalam Creative Departement di sebuah perusahaan iklan (Advertising Agency). Namun tidak semua dalam naungan perusahaan iklan, sebab ada yang satu perusahaan dengan perusahaan media.

Setiap perusahaan memiliki aturan main sendiri dalam mengembangkan perusahaannya. Dan setiap bagian atau divisi pun memiliki strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan divisinya. Salah satunya bagian iklan. Dalam sebuah perusahaan media, iklan merupakan unsur penting. Sebab, sebuah media tidak akan berjalan tanpa didukung iklan. Untuk itu, bagian iklan pun semaksimal mungkin memutar otak untuk mendapatkan sebuah iklan. Iklan tidak akan terbentuk dengan apik jika tidak ada tim kreatif yang dinamis, salah satunya copywriter. 

Tugas copywriter bukan hanya menuliskan kembali materi iklan, tetapi lebih untuk menarik hati pembaca yang akan menjadi calon konsumen. Dan itu bukan hal yang mudah. Keahlian beretorika saja belum cukup untuk membuat iklan yang menarik. Di bagian ini butuh seorang pengolah tulisan. Nah, di sinilah tugas terpenting copywriter. Tugas copywriter yaitu (1) mengolah materi iklan mentah menjadi materi yang menarik dibaca calon pembeli, (2) bersama penata artistik membuat bentuk yang indah dan menarik, sehingga orang mau melihat isi dari iklan tersebut. 

Mengolah materi, bukan hal yang mudah. Pertama copywriter harus membuat kalimat pembuka yang menarik. hal ini bertujuan agar pembaca mau membaca sampai akhir kalimat. Kedua, tidak hanya mengolah kalimat tentang paparan produk, tetapi menyajikan manfaat dari berbagai komposisi yang ada dalam produk tersebut, baik bahan pangan, maupun non-pangan. Ketiga memaparkan kata yang masing asing didengar pembaca, terutama yang ada dalam produk, sehingga orang tertarik untuk mencobanya. 

Bersama penata artistik menjadi bentuk yang menarik. Hal ini juga sangat penting. Jangan sampai ketika kalimat yang disajikan sudah bagus, namun artistik tidak apik. Pembaca akan malas untuk melihatnya, apalagi membacanya. Buatlah ide kreatif yang (mungkin) sedikit menggilan (sesuai kebutuhan), sehingga orang tertarik untuk melihat dan membaca. terutama jika pasarnya adalah anak muda. (MKS)

Sedikit dulu ya... semoga bermanfaat.....!!! 

Salam MKS.

Senin, 07 Oktober 2013

Tangan Ajaib Itu

7 September 2013 pukul 6:46
Akhir Mei 2013 ketika itu. Bunda berkenalan dengan Si Tangan Ajaib. Dengan halus, ia mengambil atas tes kehamilan (tespek) sembari menyuruhku untuk ke kamar mandi ambil urine. Dia duduk di depanku dan memeriksa tensi darah dan mengecek berat badan. Setelah itu alat tespek dicelupkan di urine untuk mengetahui apa aku positif hamil atau tidak. beberaoa menit kemudian, muncullah warna merah di tangkai tespek. perlahan warna merah kedua juga muncul. itu pertanda aku positif hamil. kami pun pulang.... hanya dengan membayar 25 ribu rupiah.

Tunggu dulu.... ini adalah tespek kelima yang kulakukan. Sebelumya empat alat tespek telah kucoba, mulai dari yang harga 20 ribu rupiah sampai 25 ribu rupiah. Hasilnya bermacam-macam, ada yang keduanya merah atau salah satu merah jambu. Terkejut pasti. Senang tentu saja. Menangis pun juga.

Kedua kalinya saya datang ke rumah praktik Si Tangan Ajaib itu. Dengan sepuluh jari ajaibnya, ia meraba dan menekan halus perutku. Kanan, kiri, atas, dan bawah. Dia mencari posisi si jabang bayi. Beberapa menit kemudian, ia menemukan posisi si jabang bayi. "Oh.... sudah ada bayinya... posisinya sudah benar." katanya, Lega pasti, sebab itulah yang dinanti. Setelah pemiksaan, dia memberikan empat pacam vitamin; Vitamin C, B6, B2, dan Folat. "Ibu, ini semua diminum sehari sekali setiap makan dan sesuadah makan." katanya padaku.

Setelah berbincang tentang kehamilan, kami bertanya tentang pembayaran. "Semua 30 ribu rupiah saja." katanya. Raut wajah Kami pun berubah terkejut.
"Kenapa?" katanya halus.
"gak papa..... Ini semua betul 30 ribu?" kataku.
"Terlalu mahal ya, Bu?"
"Tidak. Tidak sama sekali. Ini terlalu murah."
"Ya beginilah bidan. hanya sebatas membantu warga yang sedang hamil saja..."
Kami pun tertawa. Sama-sama terkejut. Pulang dari rumah praktik, kami diberi sebuah buku yang berisi tentang kehamilan sampai memberi nutrisi balita. Tak hanya itu, ia memberikan dompet dantik untuk tempat buku. Semua gratis.


Tak hanya itu. Ia bekerja sama dengan seorang dokter untuk memberikan USG bagi yang membutuhkan. dokter ini datang setiap hari Kamis mulai pukul 19.30. Sistem antrian hanya dengan datang langsung atau sms untuk mendapatkan nomor antrian. Hanya dengan 70 ribu rupiah, para ibu dapat melihat pertumbuhan bayinya. Dokter itu bernama Yuli Tri, seorang dokter dari RSUP dr Kariadi Semarang. Di hari itulah semua ibu hamil berkumpul bersama para suami antri untuk melihat buah hatinya. Termasuk aku dan suami yang selalu datang lebih awal dengan perasaan cemas tak karuan dan penasaran perkembangan jabang bayi. Tapi ya...selalu dapat urutan terakhir, karena pekerjaan suami yang selalu pulang malam.

Dengan suara yang lembut, laku yang luwes, senyum yang manis seperti Iis Dahlia (sebab ada bulu halus di atas bibir atasnya) selalu menemaniku dan para ibu lainnya. Dia bernama Ida Purwanto, seorang wanita asli Solo Jawa Tengah. Dia seorang bidan desa di Desa Ngijo Kecamatan Gunungpati Semarang. Pagi hari dia seorang bidan di Puskesmas Sekaran Gunungpati, Siangnya menjadi dosen di Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang. Malamnya menjadi bidan desa yang ramah dan main untuk para warganya yang membutuhkan.

Catatan Bunda, Sabtu 7 September 2013

rimbanjani

3 September 2013 pukul 9:07
tanggal 26 April 2013, adalah hari bersejarah. Di tanggal itulah seorang bidan desa menyatakan bahwa dalam rahim ada sijabangbayi. Terkejut itu pasti, sebab tanggal pernikahan kami 11 Mei 2013. Ida Purwanto, bidan desa itu yang mengatakan pemeriksaannya tepat tidak ada kekeliruan. Ia memaparkan proses pembentukan janin adalah saat hari pertama menstruasi. Benar, bunda menstruasi tanggal 26 April dan selesai 4 Mei. Saat itu bunda kuliah terakhir semester kedua. Ternyata saat pernikahan berlangsung adalah puncak masa subur.

Datang tiba-tiba tanpa persiapan. Kaget, seperti mimpi, "glagepan", dan campur aduk rasanya. Tapi itulah rejeki Tuhan. Dia Maha Berkehendak. Semua bisa terlaksana atas ijinnya. Kami percayakan semua kepada Bidan Ida, yang katanya terkenal di desa kami, Desa Ngijo Gunungpati Semarang. Satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan masih di tangan ajaibnya.

Bunda baru merasakan, beginilah hamil. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Senang, kaget dan serba "wow" saat merasakan ada yang baru dalam dirinya. Awalnya memang tak menyenangkan. Gelisah, "sumpek-senep" seperti tak bisa bernafas longgar. Tidur tak nyenyak karena panas. Entahlah bagaimana cara menggambarkannya. Kalau kau seorang ibu baru bisa merasakannya.

Awalnya, perut tak terasa membesar. Berat badan masih 56 kilogram. Masih seperti gadis lain yang semok dan montok. semua ukuran badan belum ada yang berubah. semua baju masih dapat dikenakan. Sepatu pun sama. Masuk bulan kedua pun tak ada perubahan yang berarti, masih 56 kilogram. Padahal porsi makan 5-6 kali dalam sehari. Pada pertengahan bulan kedua atau 10 minggu berat badan mulai menurun menjadi 54 kilogram. Tangis pun tak terhindari. Sebab, bunda merasa tak ada salah dengan asupan makan dan pola hidup. ternyata Bu Ida mengatakan wajar dan normal.

Sampai usia 12 minggu berat badan kembali ke 56 kilogram. tetap tak ada perubahan yang berarti. perut pun masih belum buncit, tak seperti orang hamil. Sampai bunda jalan dengan memegang perut bak ibu hamil, supaya orang tau kalau sedang hamil. ternyata mereka tetap tak tahu. Di usia 13 minggulah terjadi perubahan. perut sudah mulai agak buncit. diusia itulah ayah dan bunda ke dokter untuk melakukan USG. Alhasil, menakjubkan. Semua organ sudah terlihat, sampai detak jantung. Kau seperti melambaikan tangan ke orang sekelilingmu. Detak jantungmu pun bagus. itulah hal yang luar biasa dalam hidup. Melihatmu sehat dan terlihat nyaman di dinding perut bunda.

Rumah Ijo, 3 September 2013